Foto: Ist
JAKARTA - Workshop PSSI dan AFC yang berlangsung di Hotel Sultan selain menetapkan kriteria klub profesional juga membuat peraturan soal gaji dan kontrak pemain yang mulai dibatasi nominalnya.
Anggota Komite Eksekutif PSSI yang juga koordinator Liga Indonesia Sihar Sitorus menjelaskan bahwa mengenai pengelolaan keuangan di bagi menjadi dua kategori, yakni level satu dan level dua.
Kemudian, klub-klub yang ingin berkompetisi di level satu harus memiliki deposit partisipasi senilai Rp5 miliar dan budgeting cap sebesar Rp15 miliar.
"PSSI mencoba memberi batasan Rp500 juta per musim dengan kontrak minimal 3 tahun. Syarat-syarat tadi harus dipenuhi sebuah klub yang akan turun di kompetisi level satu," papar Sihar kepada wartawan, di Hotel Sultan, Rabu (3/8/2011).
Sementara itu untuk kompetisi level dua, depositnya mencapai Rp2 miliar dan budgeting cap sebesar Rp8 miliar. Gaji pemain lokal per musim maksimal Rp350 juta dengan kontrak minimal tiga tahun.
Aturan ini dianggap PSSI bisa menyelesaikan masalah klub-klub Indonesia yang tak jarang sulit membayar gaji pemain, terutama pemain bintang atau marquee.
Terkait marquee pun, PSSI mengatur tiap klub level satu hanya boleh memiliki satu pemain sedangkan untuk level dua, marquee ditiadakan.
Aturan yang dibuat PSSI membuka kesempatan setiap klub di strata kompetisi mana pun untuk tampil di kompetisi teratas atau Indonesia Super League (ISL).
(wei)
Anggota Komite Eksekutif PSSI yang juga koordinator Liga Indonesia Sihar Sitorus menjelaskan bahwa mengenai pengelolaan keuangan di bagi menjadi dua kategori, yakni level satu dan level dua.
Kemudian, klub-klub yang ingin berkompetisi di level satu harus memiliki deposit partisipasi senilai Rp5 miliar dan budgeting cap sebesar Rp15 miliar.
"PSSI mencoba memberi batasan Rp500 juta per musim dengan kontrak minimal 3 tahun. Syarat-syarat tadi harus dipenuhi sebuah klub yang akan turun di kompetisi level satu," papar Sihar kepada wartawan, di Hotel Sultan, Rabu (3/8/2011).
Sementara itu untuk kompetisi level dua, depositnya mencapai Rp2 miliar dan budgeting cap sebesar Rp8 miliar. Gaji pemain lokal per musim maksimal Rp350 juta dengan kontrak minimal tiga tahun.
Aturan ini dianggap PSSI bisa menyelesaikan masalah klub-klub Indonesia yang tak jarang sulit membayar gaji pemain, terutama pemain bintang atau marquee.
Terkait marquee pun, PSSI mengatur tiap klub level satu hanya boleh memiliki satu pemain sedangkan untuk level dua, marquee ditiadakan.
Aturan yang dibuat PSSI membuka kesempatan setiap klub di strata kompetisi mana pun untuk tampil di kompetisi teratas atau Indonesia Super League (ISL).
(wei)
Sumber :okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar